Kehidupan
adalah anugerah utama Illahi. Anugerah kehidupan memberi gambaran
kebesaranNya buat kita manusia, yang wajib kita syukuri dan hargai.
Internet adalah kemudahan buat umat manusia. Justeru itu,
manafaatkan ia untuk kesejahteraan diri kita dan umat sejagat.
Sentiasalah kita beringat, apa yang kita lakukan, akan dipertanggung
jawabkan pada kemudian hari.
Gunakan sebaik-baiknya kurnia Allah swt kepada kita. Halalkan
kegunaan akal, hati dan lidah pada perkara yang bakal membawa
kecemerlangan diri kita dunia dan akhirat. Kita hidup hanya sekali.
Sekali 'pergi' tak kan kembali. Buat baik berpada-pada, dan buat
jahat JANGAN sekali-kali. Kewujudan website penulisan2u dengan blog
sebagai wadah untuk meningkatkan nilai diri. Bermatlamatkan
penyatuan ummah dengan ciri-ciri kemurnian budi dan budaya. Walaupun,
dunia terus maju dengan teknologi, kita akan terus kekal dengan
akhlak dan jati diri insani.
"Kita lebaran di rumah ibu saja ya, Bang." kataku sambil mengolesi adonan kue ke loyang. Bang Toni menghempaskan tubuhnya ke kursi tamu. Aku melihat seraut wajah kesal tersirat di keningnya. Aku tahu bang Toni masih belum bisa melupakan kata-kata ibu waktu ibu mengusir kami mentah-mentah. Ibu tidak merestui pernikahan kami karena aku seorang keturunan tionghoa. Sementara orang tua bang Toni sudah menjodohkan dia dengan paribannya dari Sidimpuan. Tidak terasa sudah lima tahun kami tidak menjenguk ibu. Kami dikaruniai dua orang anak dari perkawinan kami. Banyak cobaan yang kuhadapi saat bersama bang Toni, tapi aku mampu mengatasinya. Apalagi saat orantua bang Toni tahu kalau aku keturunan tionghoa. Mereka marah besar kepada bang Toni. Mereka memaksa bang Toni untuk melupakan aku dan manjauh dariku, tapi cinta bang Toni tulus kepadaku. Aku menjadi mualaf atas kehendakku. Bukan karena aku sangat mencintai bang Toni. Aku seperti mendapat suatu hidayah pada bulan ramadhan. Kini aku lebih mendalami ilmu agama dari seorang ustaz. Aku memperlajari tentang islam dan Al'quran. Mungkin ini juga sudah menjadi cobaan bagiku dan bang Toni. Keluargaku juga telah mengusirku dari rumah. Mereka tidak lagi menganggapku sebagai anak mereka. "Bang…" selahku kemudian. "Sudalah May…kamu tidak perlu memikirkan itu. Abang tidak mau kebahagiaan mereka terganggu karena kedatangan kita." "Tapi, Bang…Hari lebaran itukan wajib kita minta maaf dan memaafkan kesalahan orang lain. Apalagi ibu dan bapak…" "Aku bosan melihat mereka, May… Apa kamu rela harga dirimu diinjak-injak mereka? Apa kamu akan berlutut di kaki mereka untuk meminta restu?" "Jika itu memang harus…aku akan melakukannya, Bang. Aku takut dosa, durhaka kepada orang tua dan mertua." "Kamu tidak perlu merasa bersalah, May. Mereka sudah menganggap kita tidak ada. Jadi kamu tidak perlu mengambil hati mereka." Aku terdiam. Kembali aku mengaduk adonan tepung dan telur. Hatiku terasa miris. Apalagi melihat kedua anakku yang masih kecil. Mereka pasti sangat merindukan sosok seorang kakek dan nenek. Berkumpul bersama disaat hari lebaran tiba. Sering bathinku menangis bila anak-anakku menanyakan apakah mereka juga punya kakek dan nenek seperti teman-teman mereka yang lain? Aku hanya tersenyum getir, mengatakan bahwa kakek mereka juga ada. "Kapan kita bertemu kakek, ma…?" tanya anakku yang sulung. Kini usianya sudah empat setengah tahun. Dia belajar mengaji dan mengeja iqra' bersama anak-anak kompleks lainnya. "Sabar ya, sayang. Kita pasti ke rumah kakek." "Tapi kapan dong, ma. Ricky ingin sekali melihat wajah kakek." Aku terdiam. Apakah keinginan anakku akan terkabul atau hanya sebuah mimpi belaka? Aku berharap lebaran tahun ini menjadi suatu kebahagiaan tersendiri. Suatu keajaiban yang diturunkan Allah dari langit. Yang mampu meleburkan hati mertuaku untuk menerima cucunya. Aku selalu berdo'a dan berzdikir siang dan malam. Seribu biji tasbi sudah kulantunkan dengan asma-asma Allah. @###@
Lebaran sudah diambang pintu. Aku sudah menyiapkan opor ayam dan ketupat kesukaan bang Toni. Lontong sayur dan tauco pedas. Baju baru untuk anak-anakku. Aku juga sudah mempersiapkan hati agar selalu bersih. Jangan ada salah dan dengkih. Aku melihat bang Toni membaca Koran di teran depan. Aku menghampirinya, membujuknya agar mau rujuk dengan ibu. "Bang…anak-anak ingin sekali bertemu bapak dan ibu." Bang Toni menghela berat sambil mebalik korannya. "Itu alas an kamu saja kan, May." "Itu bukan semata alasanku, Bang. Anak-anak sangat merindukan sosok kakek dan neneknya." kataku. Bang Toni meletakkan korannya di atas meja. Menatapku dengan lekat. "Baiklah, May. Kalau memang itu kehendakmu, kita akan ke rumah ibu." ujar bang Toni. Aku tersenyum mendengar penuturan bang Toni. Rasanya kebahagiannku bertambah. Aku akan mempersiapkan ketupan untuk ibu. Minuman dan lain-lain untuk kebutuhan selama di sana. Aku mempersiapkan pakaian bang Toni dan anak-anakku. Betapa bahagianya mereka akan bertemu dengan kakek dan nenek. Anak-anakku sangat merindukan kasih sayang seorang kakek dan nenek, yang hampil lima tahun tidak mereka dapatkan. Aku yakin ibu akan menerimaku begitu melihat cucu mereka sudah besar, lucu dan lincah. Suara gema takbir berkumandang dari corong-corong mesjid dan mushola. Suara-suara takbir telah membuat hatiku damai. Hari kemenangan telah tiba. Dimana hari pengampunan dosa dan pintu taubat terbuka. Aku duduk terpekur di lutut bang Toni. Meminta maaf atas segala kesalahanku yang telah aku buat, baik sengaja ataupun tidak. Besok kami akan berangkat pagi-pagi sekali. Telah terlukis di mataku wajah ibu dan bapak serta adik-adik iparku di kampung. Siang itu kami tiba di rumah ibu. Dengan perlahan aku melangkahkan kakiku. Anak-anakku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan kakek dan nenek mereka. Aku mengucap salam dengan ragu. Adik iparku menyahut dan tergopoh-gopoh menyambut kami. "Bang, Toni, kak May…" sapa Ferry. Aku tersenyum kepada Ferry, adik iparku. "Kenapa tidak bilang kalau mau datang, kak…" ujarnya lagi. Ferry mencubit pipi anakku yang bungsu, Bella. Sambil bercanda ria kepada kedua keponakannya aku bertanya. "Ibu dimana, Fer?" Ferry mendongak. "Ibu ada di dalam, Kak. Masuk saja, tidak usah malu-malu…" Aku menoleh ke arah bang Toni. Ada rasa keragu-raguan di hati bang Toni untuk melangkah ke rumah orangtuanya. "Kenapa abang diam saja. Ajak dong kak May masuk." ujar Ferry seraya mengangkat koper besarku. Aku melihat kedua anakku sudah berlari masuk ke dalam sambil berteriak memanggil nenek dan kakek. Aku melihat ibu keluar dari ruangan. Wajahnya masih seperti dulu. Wajah masam yang telah kuubah menjadi manis dalam hatiku. Setelah memperhatikan kami, ibu berlalu masuk. Aku menelan air liurku dengan getir. "Ayo kita masuk." ajak bang Toni. Aku mengangguk sambil ikut melangkah masuk. Aku mendengar suara canda tawa dan riang dari dalam. Anak-anak adik iparku. Aku tidak mendangar suara tawa anak-anakku. Dimana mereka? Aku menelusuri masuk ke ruang keluarga. Aku melihat kedua anakku duduk di pojokkan tanpa ada seorangpun yang menyapanya. Mengajaknya bercanda dan berbagi ketupat lebaran di atas meja makan. Bang Toni menghela berat. Sepertinya bapak dan ibu tidak memperdulikan kehadiran kami. Mereka sama sekali tidak menanggapi kami. Apalagi adik ipar perempuanku. Dia hanya memandang sinis kepadaku. Sempat kudengar celotehan pahitnya yang menyentuh hatiku. "Sok alim! Pakai jilbab segala." Astagfirullah….batinku. Ampunilah dosa adik iparku, gumamku dalam hati. Ibu lengos melihatku. "Gak usah sok suci." cibirnya pelan, tapi aku bisa mendengarnya. Aku menoleh ke arah bang Toni. Dia merengkuh pundakku berusaha membesarkan hatiku. Aku melihat mata bang Toni merebak. Aku belum pernah melihat bang Toni sesedih ini. "Aku tahu kalian tidak menginginkan kehadiran kami. Kami akan pergi jika itu yang kalian inginkan. Mungkin kami tidak pantas bergabung dengan orang-orang suci seperti kalian. Penghuni-penghuni surga yang tidak pernah berdosa. Sedalam manakah kesalahanku terhadap kalian hingga kalian membenci istriku, anak-anakku dan keluargaku." ucap bang Toni parau, di tengah canda tawa mereka. Sejenak situasi hening. Mereka menatap kami dengan tajam. "Kami akan pergi, dan jangan pernah meminta kami untuk kembali." Lanjut bang Toni seraya mengajakku keluar dari ruang tamu. Aku melihat mata ibu mertuaku merebak. Kemudian ia tertunduk. Bapak mertuaku juga tidak berkata apa-apa. Kami beringsut keluar dari rumah ibu mertuaku. Mungkin lebaran tahun ini bukan milik kami. Ferry beberapa kali mencegah kami agar tidak pergi, tapi bang Toni tidak perduli. Kami segera meniggalkan rumah ibu dan kembali ke kota. Sebuah harapan kecil, suatu saat nanti aku akan berlebaran di rumah ibu mertuaku.
bnyk iktibrnya, wlaupn brlainn bhsa... tetpi mdh di fhami..
taniah..
for>writer
Catat Ulasan
TINGGALKAN ULASAN DAN KOMEN, PADA SETIAP KARYA YANG ANDA BACA Penulis memerlukan ulasan dan komen, bagi memperbaiki penulisan dan memperbetulkan kesilapan. Komen dan ulasan anda akan memberi satu semangat kepada penulis, untuk terus menulis karya dan seterusnya menghasilkan karya yang menarik. Kerjasama & sokongan daripada pembaca amat kami hargai. Sebab itulah kami menyediakan HADIAH, sebagai penghargaan kepada penulis dan juga kepada pembaca yang aktif memberi komen & ulasan
"Dia
hidup bukan kerana cinta. Dia hidup kerana
kehadiran Prince Charming yang menyelamatkannya.
Semuanya gara-gara dia mengoyak Carta Prince
Charming—carta misteri yang tiada sesiapa tahu
dari mana datangnya. Yang pasti, memang dia
langsung tidak percaya dengan sumpahan yang
dikatakan berkaitan dengan Carta Prince
Charming.
"Sumpahan puteri? Kau ingat ini cerita dongeng
ke? Puteri apa yang nak sumpah aku ni? Puteri
bunian? Puteri lindungan bulan?”
Desakan daripada Sofea membawanya ke Kelab Bola
Sepak. Di situlah Prince Charming berkumpul.
Tetapi hanya seorang sahaja Prince Charming yang
dicari-carinya. Namun, untuk mencari Prince
Charming bukanlah mudah, namun dia yakin, antara
mereka, pasti salah seorang adalah penyelamatnya.
Orang tu pun satu! Dah selamatkan nyawa orang,
tak reti-reti ke nak munculkan diri? Bukan ke
lagi senang kalau datang berdiri depan aku dan
cakap, Sayalah yang selamatkan awak daripada
kena langgar semalam. Finish! Tak adalah nak
panjangkan cerita sampai beratus muka surat
semata-mata nak cari Prince Charming!
Tajuk:
Prince Charming
Penulis: Ratu Bulan
Terbitan: Fajar Pakeer
Harga:
RM19.90
Ulasan:
NOVEL
HANGAT DIPASARAN
Pertemuan
pertama memberi impak yang berbeza kepada dua insan. Maria
malu mengenang, sedang Hisyam mahu mendekat. Maria semakin
resah apabila Hisyam terus-terusan mendesak. Dalam benci
ada rindu. Bijak Hisyam memujuk, mereka akhirnya disatukan.
Salina hadir menjadi duri dalam daging. Bagi Hisyam, gadis
itu ialah sahabatnya yang terbaik. Insan paling dipercayai.
Namun, dalam diam, Salina meracuni hubungan mereka. Salina
ada agenda yang tersendiri.
Semakin hari, semakin nipis rasa percaya Maria terhadap
Hisyam. Namun, dia tidak mungkin menghindar rasa kasih
yang sudah menebal. Demi menunaikan permintaan Maria,
Hisyam tega melamar Salina walau ada luka di hati.
Sanggupkah Hisyam menduakan Maria yang pernah dicintai
sepenuh hati? Dan, Maria, mampukah membiarkan suami
tersayang jatuh ke tangan Salina? Atau, Mariakah orang
ketiga yang tidak lagi diperlukan kehadirannya oleh Hisyam?
Penulisan2u
sedang
berkerjasama dengan Penerbit Novel bagi memberi peluang kepada penulis-penulis berbakat dan karya yang menarik.
Antara novel yang sudah di terbitkan
2 Pengulas paling AKTIF dengan memberi komen yang ikhlas dan
membina, pada setiap karya cerpen / novel di penulisan2u akan
menerima hadiah sebuah NOVEL.
•
Creative Enterprise Sdn. Bhd., sedang mencari manuskrip kanak-kanak atau remaja. Ini kerana pihak kami ingin memperluaskan dan memperbanyakkan bahan bacaan untuk kanak-kanak dan remaja. Di samping itu kami juga ingin memupuk minat membaca dalam kalangan kanak-kanak dan remaja.
( klik disini
)
•Karyaseni Enterprise ingin memaklumankan
kepada anda yang berminat untuk menghantar manuskrip
anda kepada KS untuk penilaian, sila email kan
sinopsis dan tiga bab awal ke alamat email berikut:
Manuskrip@karyaseni.my
•KarnaDya Solutions Sdn
Bhd. Anda minat menulis? anda berbakat, anda ada cerita
yang menarik, Anda Ada Karya Yang Ingin Diterbitkan?
hantarkan karya anda. Sebelum anda menghantarkan
manuskrip anda, sila hantarkan butiran berikut terlebih
dahulu melalui emel/pos. untuk maklumat lanjut (
klik disini )
•NB Kara Sdn Bhd dengan berbesar hati
menjemput mana-mana penulis yang merasakan diri mereka
layak menjadi penulis yang versatil, menghantar
manuskrip mereka kepada NB Kara Sdn Bhd. Tulisan anda
terlebih dahulu akan dinilai oleh penulis prolifik
Norhayati Berahim dan juga beberapa panel editor sebelum
diluluskan untuk terbitan.
(
klik disini )
•Jemari Seni Publishing. Anda minat menulis? anda berbakat, anda ada cerita
yang menarik, Anda Ada Karya Yang Ingin Diterbitkan?
Untuk tujuan pengiriman manuskrip, JEMARI SENI telah
menggariskan panduan kepada penulis-penulisnya. untuk maklumat lanjut (
klik disini )
•
Alaf 21 Sdn Bhd. Tahun 2008 bakal menjanjikan sinar
kecemerlangan seandainya karya anda terpilih untuk
diterbitkan oleh Alaf 21, penerbit novel tersohor di
Malaysia.
Jika
anda mempunyai salah satu manuskrip tersebut, kami ingin
menatap dan menilainya. Sekiranya sesuai, pihak kami
ingin menerbitkannya di bawah jenama ALAF21.
( klik disini)
•
tip kehidupan, zodiak, horoskop, petua, tip, puisi,
pantun, sajak, dan pelbagai artikel menarik layari di
http://istimewa2u.blogspot.com
•
Blog Berkaitan agama, topik-topik tazkirah, audio, video
ceramah, mendengar 114 surah Al-quran secara online,
radio-radio dakwah, layari di
http://dakwah2u.blogspot.com
•
Blog Media, Tv streaming online, radio streaming online,
surat khabar, rakaman drama, radio era, hot.fm, tv1,
tv2,tv3 dan lain-lain. layari di
http://mymedia2u.blogspot.com
•
Blog Koleksi cerita lawak, lucu, kelakar dan video lawak,
lucu dan kelakar. layari di laman
http://kelakar2u.blogspot.com
•
Laman web
syarikat penerbit novel Creative
Enterprise Sdn Bhd (CESB). Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.cesb.net.my
•
Laman web
syarikat penerbit
Kaki Novel
Enterprise. Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.kakinovel.com
•
Laman web
syarikat penerbit NB kara Sdn Bhd.
Dimiliki oleh penulis terkenal Norhayati Berahim, Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.nbkara.com.my
•
Laman web
syarikat penerbit Buku Prima Sdn Bhd.
Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.bukuprima.com.my
•
Laman web
syarikat penerbit novel
jemari Seni Publishing (JS Publishing). Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.jemariseni.com
•
Laman web syarikat penerbit novel Alaf21 Sdn Bhd
(alaf21). Untuk melihat novel-novel terbaru dari Alaf21
layari di
http://www.alaf21.com.my
•
Laman web syarikat penerbit novel Fajar Pakeer Sdn Bhd). Untuk melihat novel-novel terbaru layari di
laman
http://www.fajarnovels.com.my
Kata Kunci
koleksi novel, koleksi novel
cinta, novel, novel online, novel melayu, novel malaysia, novel terbaik,
novel cinta, novel masyarakat, cerpen, koleksi cerpen, koleksi cerpen
cinta, koleksi cerpen cinta remaja, cerpen baru, koleksi cerpen terbaru,
teratak cerpen, cerpen cinta, cerpen online, cerpen terbaik, cerpen
melayu, koleksi cerpen cinta malaysia, cerpen malaysia, cerita seram,
cerita, cerita cinta, cerita pendek, cerita melayu, cerita online
Malaysia Group
Blog
Koleksi
Cerpen & Novel proudly powered by Blogger. Best display view 1024x768.
Google Inc
Koleksi Cerpen
& Novel dari Malaysia, Indonesia, Singapore & Brunei
best, byk iktibarnya, walaupun berlainan bahasa. tetapi mudah difahami. tahniah writer.