Kehidupan
adalah anugerah utama Illahi. Anugerah kehidupan memberi gambaran
kebesaranNya buat kita manusia, yang wajib kita syukuri dan hargai.
Internet adalah kemudahan buat umat manusia. Justeru itu,
manafaatkan ia untuk kesejahteraan diri kita dan umat sejagat.
Sentiasalah kita beringat, apa yang kita lakukan, akan dipertanggung
jawabkan pada kemudian hari.
Gunakan sebaik-baiknya kurnia Allah swt kepada kita. Halalkan
kegunaan akal, hati dan lidah pada perkara yang bakal membawa
kecemerlangan diri kita dunia dan akhirat. Kita hidup hanya sekali.
Sekali 'pergi' tak kan kembali. Buat baik berpada-pada, dan buat
jahat JANGAN sekali-kali. Kewujudan website penulisan2u dengan blog
sebagai wadah untuk meningkatkan nilai diri. Bermatlamatkan
penyatuan ummah dengan ciri-ciri kemurnian budi dan budaya. Walaupun,
dunia terus maju dengan teknologi, kita akan terus kekal dengan
akhlak dan jati diri insani.
Selamat malam Ima, bulan malam ini terlihat kusam dari tempatku memandang. Mungkin dari tempatmu memandang bulan ini lebih bercahaya atau malah terlihat lebih kusam. Tiba-tiba terlintas sebuah ide di benakku, aku ingin mempersembahkan sesuatu untuk Ima, kekasihku yang nun jauh di Tarutung.
Bulan sudah melaksanakan tugasnya menyinari bumi sejak manusia ada, manusia menikmati cahaya bulan sepanjang hidupnya, bahkan menjadikannya saksi cinta saat mereka memadu kasih. Namun ketika bulan terlihat kusam seperti sekarang, tidak ada satu orang pun yang peduli pada bulan, orang-orang seolah melupakan jasa bulan pada manusia. Bahkan NASA tidak pernah menugaskan para astronotnya untuk menggosok bulan yang mulai terlihat kusam, mereka sudah cukup puas telah mendaratkan pesawat mereka di bulan.
Aku teringat saat duduk di beranda rumah Ima sambil memandang bulan, karena aku tidak punya uang untuk sekedar mengajaknya nonton film di bioskop murahan, Ima pernah berkata : "Aku suka melihat bulan yang bersinar terang seperti malam ini. Aku harap bulan akan terus bersinar terang." "Aku juga suka, Ima. Aku janji akan tetap menjaga bulan supaya tetap bersinar terang, untukmu Ima." Romantisme dangdut ! Aku jadi malu kalau ingat percakapan kami dulu sebelum aku pergi merantau untuk kuliah, tapi aku masih teringat pada janjiku dulu dan tetap akan kupegang janjiku itu. Segera saja aku ambil kain pel dan cairan pembersih lantai serta tangga yang paling panjang, semuanya milik ibu kost, kemudian aku sandarkan tangga di bulan yang kusam itu. Tekadku hanya satu, aku ingin mempersembahkan bulan yang paling terang untuk Ima, semoga dia bisa melihatnya. Bukankah bulan bisa dilihat dimana saja walaupun aku dan Ima terpisah lautan. Tangga itu kusandarkan di bulan dan aku telah siap untuk naik tangga dengan kain pel di tanganku. Beberapa orang yang melihat berteriak menyuruhku turun dan ada beberapa yang mengatakan aku gila, aku tidak peduli. "Mau ngapain kamu ?" teriak orang-orang dari bawah. "Aku ingin menggosok bulan yang kusam."balasku lebih kencang. "Bulan memang kusam karena dia sudah tua, percuma kamu menggosoknya !" "Gila kau ya ?" orang disebelahnya menambahkan. Aku sudah tidak memperdulikan perkataan orang-orang itu lagi, karena kini aku sudah hampir sampai di bulan. Beberapa astronot yang ada di stasiun angkasa MIR hanya memandangku sambil geleng-geleng kepala. Aku tersenyum pada mereka sebagai basa-basi, mereka membalas senyumanku dengan aneh seolah aku ini makhluk luar angkasa, aku tak peduli karena aku kini telah sampai di bulan. Segera saja aku lumuri seluruh permukaan bulan dengan cairan pembersih lantai tersebut. Setelah itu aku gosok permukaan bulan dengan kain pel yang aku bawa dari rumah. Pekerjaan itu rupanya cukup menguras tenagaku. Setelah satu hari satu malam berlalu pekerjaanku baru selesai. Cairan pembersih itu habis tak bersisa, bahkan kain pel itu sudah menjadi serabut-serabut yang sudah tidak dapat digunakan lagi. Entah apa yang akan kukatakan nanti kepada ibu kost tentang kain pel dan cairan pembersih lantai miliknya. Kalau aku punya uang aku akan menggantinya, sepertinya barang semacam itu banyak terdapat di pasar belakang rumah kostku. Aku puas dengan hasil pekerjaanku ! Bulan kini tampak terlihat lebih bercahaya dibandingkan sebelumnya, secara iseng kugoreskan nama Ima dengan ujung jari telunjukku di permukaan bulan. Ups ! Tanpa sengaja aku menjatuhkan bendera Amerika yang ditancapkan di bulan, aku benahi kembali bendera tersebut, aku tak ingin bantuan Amerika pada negeriku dihentikan hanya gara-gara aku menjatuhkan bendera mereka di bulan. Semua daerah di bumi dapat terlihat dari sini walaupun samar-samar, aku bisa melihat negeriku begitu kecil dibandingkan negara lain. Dari sini aku bisa mendengar ocehan-ocehan orang di bumi yang terbawa angin. Mereka merasa bahwa aku telah membuat perubahan besar dengan menggosok bulan. "Ternyata anak muda tadi tidak gila. Gara-gara dia bulan menjadi lebih terang." "Kalau tahu akan sukses seperti ini, mungkin aku akan ikut dengannya ke bulan." "Bulan yang terang ini telah membangkitkan gairah hidup kita." "Siapa anak muda tadi?" Aku hanya tersenyum sinis mendengar gumaman-gumaman yang terbawa angin itu. Dasar manusia ! Kalau diajak susah nggak ada yang mau, kalau sudah sukses baru mereka menyesali atau malah cari kesempatan untuk ikut menikmati kesuksesan itu.
Bumi terlihat jelas dari sini, kuarahkan mataku sejauh mata ini mampu, Ima apakah kau melihat apa yang aku perbuat sekarang ? Aku telah menepati janjiku, membuat bulan bersinar terang, hanya untukmu. Mungkin Ima sudah lupa dengan janji yang dibuat dulu, ketika kami menjadikan bulan sebagai saksi cinta kami. Aku pun terhenyak dari lamunanku, besok aku harus kuliah dan tangga ini harus kukembalikan pada ibu kost. Dengan langkah gontai kuturuni tangga itu perlahan-lahan, tentu saja aku tidak lupa memberi salam pada astoronot yang ada di stasiun luar angkasa MIR sekedar salam perpisahan. Kali ini mereka tidak lagi membalas dengan senyuman aneh, mereka memberiku selamat dalam bahasa yang tidak kumengerti. Kini aku yang membalas dengan senyuman aneh dan dipaksakan karena aku memang tidak mengerti apa yang mereka katakan. Aku melanjutkan menuruni tangga, sebentar lagi aku sampai di rumah lalu tidur sepuasnya, capek sekali aku setelah menggosok bulan tapi aku puas telah menepati janjiku. Tiba-tiba kudengar suara berisik yang sangat mengganggu pendengaranku, kulongokkan kepala ke bawah, ternyata ratusan orang telah berbaris rapi menyambut kedatanganku, bahkan aku melihat ada beberapa anggota militer yang turut menyambutku. Aku semakin pusing dan tidak mengerti ! Setelah kakiku menginjakkan tanah segera saja orang-orang tadi mengerumuniku, tetapi beberapa orang berbadan tegap memakai seragam militer langsung mengusir mereka. Aku jadi gerah atas perlakuan ini, dari dulu aku memang kurang suka dikerumuni banyak orang apalagi milter. Dari kerumunan itu tiba-tiba muncul wajah yang sangat kukenal, karena aku sering melihatnya di televisi. Dia adalah Panglima besar militer negeri ini, dengan senyum khasnya dia memberiku selamat. "Selamat anak muda, anda telah menyelamatkan dunia. Berkat anda kehidupan di bumi lebih bergairah. Tidak pernah terlintas di pikiran kami untuk menggosok bulan, sungguh suatu ide yang brilian. Kamu harus ikut kami, bapak presiden ingin bertemu denganmu."ungkap jenderal itu seolah-olah aku ini pahlawan, tapi aku malah jijik mendengarnya. "Hampir lupa, siapa namamu tadi, nak ?"tanya Jenderal itu. "Togar." "Nama yang bagus. Kapten ! Tolong antar tuan Togar ke mobil." Aku lebih jijik mendengar orang itu memanggilku dengan kata tuan, ingin muntah rasanya aku mendapat perlakuan seperti ini, aku hanya ingin tidur, aku lelah sekali. Beberapa anak buahnya langsung menggiringku untuk naik ke dalam mobil limousin mulus milik jenderal itu, tanpa memberiku kesempatan untuk menjawab dan membereskan tangga atau sekedar mengganti pakaianku yang bau keringat. Mobil itu pun berangkat dengan diiringi kawalan pasukan bermotor dengan sirene yang memekakkan telingaku. Sepanjang jalan yang kulewati terdapat kerumunan orang-orang yang berusaha melongok kedalam mobil seraya berteriak memanggil namaku seolah mereka telah mengenalku lama. Barisan anak sekolah, remaja sampai kakek-kakek kulihat berdiri di di pinggir jalan seraya meneriakkan namaku atau sekedar membentangkan spanduk bertuliskan namaku.
Astaga ! Aku lupa membenahi tangga yang kusandarkan di bulan tadi. Itu kan tangga milik ibu kost. Bagaimana nanti kalau dia mencari tangganya untuk membetulkan antena televisi atau membetulkan genteng yang bocor. Bagaimana juga kalau nanti ada satelit luar angkasa yang menabrak tangga yang kusandarkan itu, tentu saja tangga itu akan rusak berantakan ! Kalau mengganti kain pel atau cairan pembersih lantai sih aku masih sanggup. Kalau harus mengganti tangga, itu kan mahal sekali. Bisa nggak makan sebulan untuk mengganti tangga itu. Sepanjang perjalanan aku lelah sekali mencoba menahan kantuk sambil malambaikan tangan kepada masyarakat dengan senyum yang dipaksakan. Dari jendela mobil aku melihat bulan lebih bercahaya dan terang, silau aku melihatnya. Beberapa orang mencoba mengikuti langkahku dengan mencoba membersihkan bulan, orang-orang tersebut menyandarkan tangga di bulan namun gagal. Tempatku menaruh tangga rupanya telah dijaga oleh satu batalyon tentara dengan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat bersejarah dan akan dibangun monumen. Dengan kasar tentara-tentara itu menendang tangga yang telah ditaruh oleh orang-orang yang mengikuti jejakku, orang-orang itu mengganggap aku mencari sensasi dan mereka mencoba mengikuti jejakku. Limusin pun memasuki halaman kantor kepresidenan, karpet merah telah terbentang begitu pengawal membukakan pintu untukku. Presiden negeri ini telah berdiri menyambutku dengan senyumnya yang tipis menunjukkan kewibawaannya, tapi bagiku lebih mirip tukang sate di belakang rumahku yang sering memandangku tajam sambil tersenyum sinis apabila aku pura-pura lupa membawa uang untuk membayar.
"Dengan ini, saya selaku presiden daripada negeri ini menganugerahken bintang jasa kepada anda, karena jasa anda membuat bulan lebih mengkilat dan negeri ini dianggap sebagai pembangkit semangat dunia, sehingga kepercayaan daripada investor asing pulih kembali. Selain itu bla.....bla....bla..... bla....bla" Ya Tuhan lelucon apalagi ini ? mataku sudah terasa berat sekali. Aku mendengarkan pidato presiden dengan mata lima watt dan senyum yang dipaksakan. Dalam hitungan detik puluhan lampu sorot dan kamera langsung membutakan mataku, wartawan-wartawan itu mengerumuni aku seolah aku ini bintang film panas yang terkenal. Kemudian ajudan-ajudan presiden segera mengamankan aku dari serbuan wartawan dan membawaku ke ruang konferensi pers, seakan aku badak bercula enam yang harus dilindungi. Militer itu tak segan-segan memukul wartawan yang mencoba mendekatiku. "Tuan Togar, apa yang menjadi motivasi anda sehingga anda tergerak untuk menggosok bulan dan melakukan perubahan di muka bumi ?" tanya seorang wartawan dari stasiun televisi terkenal. Mungkin ini kesempatanku untuk mengungkapkan isi hatiku di depan kamera, siapa tahu Ima melihatnya sehingga dia tahu aku menepati janjiku dan aku tidak akan pernah melupakannya walau di perantauan sekalipun. "Saya melakukan semua ini bukan demi tujuan politik, sensasi ataupun uang. Saya melakukan ini semua demi........cinta !" Semua wartawan dan pejabat negeri ini terhenyak menahan nafas sesaat, di kerongkongan mereka seperti ada potongan jambu monyet yang tak bisa tertelan. "Saya melakukan ini untuk menepati janji saya kepada Ima, kekasih saya yang nun jauh di Tarutung sana. Saya berjanji untuk membuat bulan terus bersinar terang untuknya." kataku lalu menghapus air mataku sejenak. "Bulan sudah menjadi saksi cinta kami, sudah sepantasnya saya menggosok bulan untuk menjaga saksi cinta kami berdua supaya tetap bersinar terang. Ima........ kalau kamu melihatku saat ini, percayalah, abang masih rindu kamu dan abang pasti akan pulang ke Tarutung !" Setelah menyelesaikan pernyataanku, sekarang justru aku yang terhenyak. Anggota militer yang berbadan tegap, wartawan yang berpenampilan lusuh dan pejabat yang berwibawa semuanya tertunduk dan berusaha menyembunyikan tangisan mereka. Bahkan ada beberapa dari mereka yang terang-terangan menangis di pundak rekan di sebelahnya. Presiden pun ikut menangis di pundak wakil presiden. "Anda memang benar-benar seorang kekasih sejati, perbuatan anda ini lebih dashyat dibandingkan apa yang dilakukan Romeo pada Yuliet. Anda akan membuat Shakespeare gigit jari di liang kubur." Puji seorang sastrawan yang kebetulan hadir. "Perbuatan Valentine juga kalah dengan perbuatan anda, saya mengusulkan bagaimana kalau kita menghapus valentine’s day menjadi....siapa namamu tadi ?" usul menteri urusan cinta. "Togar." Jawabku dengan malas. "Saya selaku menteri urusan cinta menetapkan hari ini menjadi Togar’s day, bukti kekuatan cinta seorang pria terhadap kekasihnya yang tidak akan kunjung padam." "SETUJUUUUU...!!" teriak orang-orang yang hadir saat itu. Esoknya mulai bermunculan duplikat-duplikat diriku di jalanan, seperti ketika orang-orang mengidolakan Elvis Presley dan menirukan gayanya. Mereka menirukan gayaku yang cuma memakai celana jeans yang sudah robek selutut dan kaos dari kain terigu bekas, kemudian pergi ke tempat aku menaruh tangga, yang telah dijadikan monumen dan menyatakan cinta pada kekasihnya. Souvenir-souvenir berbentuk bulan bersinar terang dengan lampu di dalamnya mejadi souvenir yang paling laris saat Togar’s day. Dari hari kehari kegiatanku makin padat saja, diundang ke sana kemari, menjadi bintang tamu suatu acara, memberi pengarahan tentang cara menggosok bulan, memenuhi undangan NASA atas keberhasilanku menggosok bulan, sampai menjadi bintang sinetron yang cukup laris, sinetron tentang cinta tentunya. Walau kini aku telah tenar, kaya dan berhasil namun aku masih memikirkan Ima yang nun jauh di Tarutung. Sudah beratus-ratus orang tua menawarkan anak gadisnya kepadaku, serta sudah tidak terhitung selebriti yang ingin menjadi istriku. Mentalku agak goyah juga saat Pamela Anderson menawarkan dirinya menjadi istriku, namun ketika aku ingat biaya untuk memelihara kemolekan tubuhnya, akhirnya kutolak dengan halus. Sesekali terlintas dibenakku untuk pulang ke Tarutung namun berbagai tugas kenegaraan tidak memungkinkan aku untuk pulang ke Tarutung dan berjumpa dengan kekasihku. Malam ini aku baru saja pulang dari syuting iklan obat terlambat bulan khusus wanita. Mataku sudah ngantuk dan aku ingin cepat-cepat tidur, tiba-tiba di depan pintu kulihat Ima berdiri dengan masih menenteng tas pakaian yang besar.
Kugosok mataku berkali-kali, apakah aku mimpi ? Ima ternyata tidak berubah, masih sederhana dengan rambut panjangnya yang dikepang dan senyumnya yang selalu membuat aku merinding, seperti sebelum aku merantau. "Bang Togar...."kata Ima tertahan. "Ima..........!"balasku. Adegan selanjutnya mengadaptasi adegan film India kesukaan Raam Punjambi, aku berlari sambil menyanyi lagu Ini rindu-nya Farid Harja, aku bersyukur di sebelahku tak ada tiang untuk kupeluk sehingga aku tidak terlalu mencontek adegan film India. Kupeluk tubuh Ima untuk melampiaskan kerinduanku dan tak ingin kulepas, tak perduli pada Ima yang kehabisan nafas. "Abang kangen sekali Ima." "Ima juga Bang. Abang jahat ! Mentang-mentang sudah terkenal, lupa sama Ima di Tarutung. Mamak sama namboru di Tarutung juga sering nanyain abang !" balas Ima dalam pelukanku. Aku memejamkan mataku seraya memberi isyarat supaya dia menciumku, sudah lama sekali aku merindukan saat-saat romantis seperti ini. Kurasakan Ima makin mendekatkan bibirnya ke bibirku, dadaku berdegup kencang saat bibir Ima makin mendekat, kemudian................... BLETAKKK !!!!
Ternyata sebuah sandal jepit bau menampar pipi kiriku yang meninggalkan bekas berwarna merah seperti tomat segar. "Togaaaaar ! Sudah sinting kau ya. Malam-malam tidur di atas genteng sambil cengar-cengir kayak kambing mau dikawinin. Mendingan kau selesain skripsi kau yang berantakan." Teriak Ucok teman sekamarku dari bawah. "Kau yang sinting ! Buyar sudah lamunanku bersama Ima. Ucok gila !" Balasku seraya melempar kembali sandal jepit ke mukanya. Sial nggak kena ! Hancur sudah semua lamunanku yang indah bersama kekasihku Ima. Kurapatkan sarungku ke dada, malam ini terasa dingin sekali di atas genteng. Aku suka duduk sambil melamun disini sambil memandang bulan, walaupun teman-teman kost banyak yang menganggapku orang stress, aku tak perduli. Bintang-bintang malam ini sangat sayang kalau dilewatkan dengan menonton televisi. Bulan tetap kusam dalam pandanganku saat ini, aku tak tahu apakah saat ini Ima di Tarutung sana juga suka memandangi bulan yang menjadi saksi cinta kami ataukah dia sudah tidak perduli lagi padaku. Tiba-tiba kulihat bulan bersinar terang sekali dan berubah menjadi wajah Ima yang tersenyum, kupanggil namanya keras-keras. "Ima, abang rinduuuuuuuuu !" Ucok, ibu kost dan teman-temanku melihat perbuatanku dari bawah, mereka cuma geleng-geleng kepala sambil menaruh telunjuk mereka di dahi, setelah itu masuk lagi ke kamar. Aku tetap tak perduli.
Perlahan wajah Ima menghilang dan berubah menjadi sinar bulan yang terus meredup dan meredup sampai akhirnya kembali kusam. Suatu saat nanti Abang pasti akan kembali ke Tarutung dan melamarmu, Ima. Abang akan mempersembahkan bulan yang paling terang. Seperti janjiku pada Ima !
lorr...berangan rupanya. tinggi sungguh imaginasi penulis. naik ke bulan menggunakan tangga, menggosok bulan yang kusam dengan cecair pembersih dan kaip lap...saya terbayangkan saat cecair itu dituang terus cecair tu terapung-apung di permukaan bulan dan terus lesap di ruang angkasa. tak sempat diguna buat mencuci bulan pun! apapun, terima kasih pada penulis kerana sudi berkongsi karya. :)
waduh ..... luar biasa cerpennya., banyak cerpen2 cinta yang pernah ku baca, semuanya basi. tapi karya kamu tokcer banget deh.... luar biasa.. terus berkarya..
usaha lagi ye..pening saya membacanya.. good luck..
Catat Ulasan
TINGGALKAN ULASAN DAN KOMEN, PADA SETIAP KARYA YANG ANDA BACA Penulis memerlukan ulasan dan komen, bagi memperbaiki penulisan dan memperbetulkan kesilapan. Komen dan ulasan anda akan memberi satu semangat kepada penulis, untuk terus menulis karya dan seterusnya menghasilkan karya yang menarik. Kerjasama & sokongan daripada pembaca amat kami hargai. Sebab itulah kami menyediakan HADIAH, sebagai penghargaan kepada penulis dan juga kepada pembaca yang aktif memberi komen & ulasan
"Dia
hidup bukan kerana cinta. Dia hidup kerana
kehadiran Prince Charming yang menyelamatkannya.
Semuanya gara-gara dia mengoyak Carta Prince
Charming—carta misteri yang tiada sesiapa tahu
dari mana datangnya. Yang pasti, memang dia
langsung tidak percaya dengan sumpahan yang
dikatakan berkaitan dengan Carta Prince
Charming.
"Sumpahan puteri? Kau ingat ini cerita dongeng
ke? Puteri apa yang nak sumpah aku ni? Puteri
bunian? Puteri lindungan bulan?”
Desakan daripada Sofea membawanya ke Kelab Bola
Sepak. Di situlah Prince Charming berkumpul.
Tetapi hanya seorang sahaja Prince Charming yang
dicari-carinya. Namun, untuk mencari Prince
Charming bukanlah mudah, namun dia yakin, antara
mereka, pasti salah seorang adalah penyelamatnya.
Orang tu pun satu! Dah selamatkan nyawa orang,
tak reti-reti ke nak munculkan diri? Bukan ke
lagi senang kalau datang berdiri depan aku dan
cakap, Sayalah yang selamatkan awak daripada
kena langgar semalam. Finish! Tak adalah nak
panjangkan cerita sampai beratus muka surat
semata-mata nak cari Prince Charming!
Tajuk:
Prince Charming
Penulis: Ratu Bulan
Terbitan: Fajar Pakeer
Harga:
RM19.90
Ulasan:
NOVEL
HANGAT DIPASARAN
Pertemuan
pertama memberi impak yang berbeza kepada dua insan. Maria
malu mengenang, sedang Hisyam mahu mendekat. Maria semakin
resah apabila Hisyam terus-terusan mendesak. Dalam benci
ada rindu. Bijak Hisyam memujuk, mereka akhirnya disatukan.
Salina hadir menjadi duri dalam daging. Bagi Hisyam, gadis
itu ialah sahabatnya yang terbaik. Insan paling dipercayai.
Namun, dalam diam, Salina meracuni hubungan mereka. Salina
ada agenda yang tersendiri.
Semakin hari, semakin nipis rasa percaya Maria terhadap
Hisyam. Namun, dia tidak mungkin menghindar rasa kasih
yang sudah menebal. Demi menunaikan permintaan Maria,
Hisyam tega melamar Salina walau ada luka di hati.
Sanggupkah Hisyam menduakan Maria yang pernah dicintai
sepenuh hati? Dan, Maria, mampukah membiarkan suami
tersayang jatuh ke tangan Salina? Atau, Mariakah orang
ketiga yang tidak lagi diperlukan kehadirannya oleh Hisyam?
Penulisan2u
sedang
berkerjasama dengan Penerbit Novel bagi memberi peluang kepada penulis-penulis berbakat dan karya yang menarik.
Antara novel yang sudah di terbitkan
2 Pengulas paling AKTIF dengan memberi komen yang ikhlas dan
membina, pada setiap karya cerpen / novel di penulisan2u akan
menerima hadiah sebuah NOVEL.
•
Creative Enterprise Sdn. Bhd., sedang mencari manuskrip kanak-kanak atau remaja. Ini kerana pihak kami ingin memperluaskan dan memperbanyakkan bahan bacaan untuk kanak-kanak dan remaja. Di samping itu kami juga ingin memupuk minat membaca dalam kalangan kanak-kanak dan remaja.
( klik disini
)
•Karyaseni Enterprise ingin memaklumankan
kepada anda yang berminat untuk menghantar manuskrip
anda kepada KS untuk penilaian, sila email kan
sinopsis dan tiga bab awal ke alamat email berikut:
Manuskrip@karyaseni.my
•KarnaDya Solutions Sdn
Bhd. Anda minat menulis? anda berbakat, anda ada cerita
yang menarik, Anda Ada Karya Yang Ingin Diterbitkan?
hantarkan karya anda. Sebelum anda menghantarkan
manuskrip anda, sila hantarkan butiran berikut terlebih
dahulu melalui emel/pos. untuk maklumat lanjut (
klik disini )
•NB Kara Sdn Bhd dengan berbesar hati
menjemput mana-mana penulis yang merasakan diri mereka
layak menjadi penulis yang versatil, menghantar
manuskrip mereka kepada NB Kara Sdn Bhd. Tulisan anda
terlebih dahulu akan dinilai oleh penulis prolifik
Norhayati Berahim dan juga beberapa panel editor sebelum
diluluskan untuk terbitan.
(
klik disini )
•Jemari Seni Publishing. Anda minat menulis? anda berbakat, anda ada cerita
yang menarik, Anda Ada Karya Yang Ingin Diterbitkan?
Untuk tujuan pengiriman manuskrip, JEMARI SENI telah
menggariskan panduan kepada penulis-penulisnya. untuk maklumat lanjut (
klik disini )
•
Alaf 21 Sdn Bhd. Tahun 2008 bakal menjanjikan sinar
kecemerlangan seandainya karya anda terpilih untuk
diterbitkan oleh Alaf 21, penerbit novel tersohor di
Malaysia.
Jika
anda mempunyai salah satu manuskrip tersebut, kami ingin
menatap dan menilainya. Sekiranya sesuai, pihak kami
ingin menerbitkannya di bawah jenama ALAF21.
( klik disini)
•
tip kehidupan, zodiak, horoskop, petua, tip, puisi,
pantun, sajak, dan pelbagai artikel menarik layari di
http://istimewa2u.blogspot.com
•
Blog Berkaitan agama, topik-topik tazkirah, audio, video
ceramah, mendengar 114 surah Al-quran secara online,
radio-radio dakwah, layari di
http://dakwah2u.blogspot.com
•
Blog Media, Tv streaming online, radio streaming online,
surat khabar, rakaman drama, radio era, hot.fm, tv1,
tv2,tv3 dan lain-lain. layari di
http://mymedia2u.blogspot.com
•
Blog Koleksi cerita lawak, lucu, kelakar dan video lawak,
lucu dan kelakar. layari di laman
http://kelakar2u.blogspot.com
•
Laman web
syarikat penerbit novel Creative
Enterprise Sdn Bhd (CESB). Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.cesb.net.my
•
Laman web
syarikat penerbit
Kaki Novel
Enterprise. Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.kakinovel.com
•
Laman web
syarikat penerbit NB kara Sdn Bhd.
Dimiliki oleh penulis terkenal Norhayati Berahim, Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.nbkara.com.my
•
Laman web
syarikat penerbit Buku Prima Sdn Bhd.
Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.bukuprima.com.my
•
Laman web
syarikat penerbit novel
jemari Seni Publishing (JS Publishing). Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.jemariseni.com
•
Laman web syarikat penerbit novel Alaf21 Sdn Bhd
(alaf21). Untuk melihat novel-novel terbaru dari Alaf21
layari di
http://www.alaf21.com.my
•
Laman web syarikat penerbit novel Fajar Pakeer Sdn Bhd). Untuk melihat novel-novel terbaru layari di
laman
http://www.fajarnovels.com.my
Kata Kunci
koleksi novel, koleksi novel
cinta, novel, novel online, novel melayu, novel malaysia, novel terbaik,
novel cinta, novel masyarakat, cerpen, koleksi cerpen, koleksi cerpen
cinta, koleksi cerpen cinta remaja, cerpen baru, koleksi cerpen terbaru,
teratak cerpen, cerpen cinta, cerpen online, cerpen terbaik, cerpen
melayu, koleksi cerpen cinta malaysia, cerpen malaysia, cerita seram,
cerita, cerita cinta, cerita pendek, cerita melayu, cerita online
Malaysia Group
Blog
Koleksi
Cerpen & Novel proudly powered by Blogger. Best display view 1024x768.
Google Inc
Koleksi Cerpen
& Novel dari Malaysia, Indonesia, Singapore & Brunei
xbacer pon...tapi memandangkan penulis bersungguh2 menulis cerita ini,maka 4bintang untuk anda....