Kehidupan
adalah anugerah utama Illahi. Anugerah kehidupan memberi gambaran
kebesaranNya buat kita manusia, yang wajib kita syukuri dan hargai.
Internet adalah kemudahan buat umat manusia. Justeru itu,
manafaatkan ia untuk kesejahteraan diri kita dan umat sejagat.
Sentiasalah kita beringat, apa yang kita lakukan, akan dipertanggung
jawabkan pada kemudian hari.
Gunakan sebaik-baiknya kurnia Allah swt kepada kita. Halalkan
kegunaan akal, hati dan lidah pada perkara yang bakal membawa
kecemerlangan diri kita dunia dan akhirat. Kita hidup hanya sekali.
Sekali 'pergi' tak kan kembali. Buat baik berpada-pada, dan buat
jahat JANGAN sekali-kali. Kewujudan website penulisan2u dengan blog
sebagai wadah untuk meningkatkan nilai diri. Bermatlamatkan
penyatuan ummah dengan ciri-ciri kemurnian budi dan budaya. Walaupun,
dunia terus maju dengan teknologi, kita akan terus kekal dengan
akhlak dan jati diri insani.
Asap rokok menebal, membuat kabut di ruangan tempat warga berkumpul. Wajah-wajah mereka terlihat tegang dan memerah. Kejengkelan atas perlakuan seorang pencuri yang beberapa minggu ini menyatroni rumah-rumah warga. Dari uang, perhiasan, hasil panen sampai hewan ternak. Minggu ini kambing pak Zainal hilang. Besok entah siapa lagi yang menjadi korban pencuriannya. Pak Zainal menatap satu persatu warga yang hadir dalam perkumpulan itu. Mereka saling ribut mempertanyakan siapa maling yang mencuri barang-barang mereka. Wak Labay terlihat antusias ingin menghabisi maling itu kalau saja dia terperogok. Kecurigaan mereka pada seorang warga pendatang baru yang kurang bersahabat. Tidak tahu entah apa pekerjaanya dan apa kegiatannya selama ini. Asap rokok kembali mengepul membuat kabut-kabut tipis. Mata pak Zainal masih bisu. Membiarkan sebagian kabut asap itu menyelinap di matanya. Beberapa orang terus berceloteh. "Ini tidak bisa dibiarkan, Pak Zainal. Kita harus bertindak tegas!" "Jangan gegabah. Kita belum ada bukti yang akurat untuk menuduhnya." "Kalau bukan mereka, siapa lagi? Apa mungkin warga kita sendiri?" Pak Zainal diam sambil menghisap putung rokoknya. Asap rokok perlahan menipis. Pudar terbawa angin malam. Ruangan terlihat semakin panas dengan ocehan-ocehan warga yang sangat emosi. "Kita harus menyuruhnya mengaku, Pak Zainal. Mereka pasti pelakunya." celoteh Ramlan berapi-api. Pak Zainal menarik nafas dengan berat. Menghembuskan asap rokoknya, lalu melumatkan sisa putung rokok di asbak. "Kita tidak boleh main hakim sendiri. Hukum dinegri kita masih ada." "Kalau kita tidak segera bertindak, mungkin besok barang-barang di rumah kita ludes dicuri mereka, Pak!" "Jangan mencurigai orang lain seperti itu, Ramlan. Itu tidak diajarkan dalam agama kita. Itu fitnah namanya. Bukankah kamu tahu sendiri, fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Dosa besar, Ramlan!" Ramlan terdiam sambil menyemburatkan wajah masamnya. Kejengkelannya belum terlunasi ketika uangnya ludes disikat maling. Akhir-akhir ini mereka juga sering melihat babi hutan berkeliaran di halaman warga. Apakah maling itu berubah wujud menjadi seekor babi ngepet? Ataukah seseorang dari mereka memelihara tuyul? Mahluk kerdil pencuri uang. Situasi masih tegang. Mata-mata mereka terlihat masih memerah. Wajah mereka terlihat berkeringat. Malam telah menguliti nyali mereka. Saling berceloteh membicarakan maling biadab yang melahab habis harta mereka. Wajah-wajah lugu mereka berubah merah. Membara, karena tersulut lidah-lidah api dari seorang propokator. Malam yang dingin berubah panas. Bagaikan bara api yang membakar tulang-tulang manusia. Menjadi seonggok kayu bakar. "Apalagi yang kita tunggu, Pak Zainal. Malam sudah semakin tua!" timpal pak Labay sengit. "Kita menunggu hingga seperempat malam. Siapa tahu maling itu beraksi malam ini. Kita akan menangkap maling itu bersama-sama." "Maling itu jelas mereka, Pak Zainal!" tandas pak Labay sengit. "Saya melihat sendiri mereka mengendap-endap keluar rumah." Pak Zainal kembali diam. Memikirkan kebenaran kata-kata pak Labay. Apakah benar pendatang baru itu adalah maling yang selama ini menyatroni rumah mereka. Dahi pak Zainal berkerut. Dia mengambil sebatang rokok lagi dari atas meja. Rokok dihisapnya dengan perlahan. Wajah-wajah orang kampung belum juga berubah. Malam bergerak lambat. Obor-obor api masih terang menyala di pinggiran rumah penduduk. Para pemuda dan orang tua yang berkumpul masih terlihat tegang. Mengintai dari celah-celah dinding yang terbuat dari kayu. Beberapa diantara mereka masih asyik mengobrol sambil menghisap tembakau daun. Kopi di gelas sudah tidak tersisa. Purnama tidak lagi bersinar. Bulan ditutupi kabut hitam. Sudah seperempat malam. Tidak ada tanda-tanda dari maling mencurigakan itu. "Sial! Dia pasti tahu kalau kita sedang mengintainya. Sudah seperempat malam, tapi maling itu tidak muncul juga!" tandas seseorang dari mereka. Pak Labay melinting daun jagung kering dan membubuhi racikan tembakau. Menyulut api seraya menghisap rokok daunnya. Matanya terlihat memerah karena asap rokok yang mengepul. Sebagian dari mereka ada yang mengantuk dan tidur di sudut ruangan. Malam semakin tua dan jauh. Pak Labay masih menikmati tembakau daunnya bersama sisa-sisa malam. "Aku sudah tidak sabar lagi ingin menghabisinya!" celetuk seorang pemuda berambut gondrong. Pak Labay hanya meliriknya dengan sekilas. Matanya terlihat sinis menatap pemuda itu. Pandangannya mengedar pada ruangan dimana anak-anak mudah tengah kelelahan menunggu si pencuri misterius. Matanya terhenti pada pak Zainal. Mata pak Zainal terlihat memerah karena menahan kantuk yang sepenggal. "Pak Labay, saya pulang duluan ya. Saya mau tidur, besok saya harus ke kantor." kata Pak Zainal seraya pamit pulang. Pak Labay mengangguk sekenahnya. Membiarkan pak Zainal keluar dari ruangan. Dia menyandarkan tubuhnya pada dinding kayu yang sudah keropos. Malampun semakin jauh hingga fajar menyingsing tinggi. Pagi telah terbit. Penantian orang-orang kampung kandas begitu saja. Keesokan harinya mereka harus membuat strategi yang tepat. Ini jum’at ketiga pada bulan Rajab. Dua belas obor api menyala bersamaan. Terlihat wajah-wajah tegang pemuda kampung dan orang tua. Mereka ingin membakar rumah pendatang baru yang mereka curigai. Malam ini pak Labay tidak hadir karena anaknya baru datang dari kota. Warga memakluminya. Sebagai salah satu orangtua yang disegani mereka tidak mempermasalahkan kehadiran pak Labay. Masih ada pak Zainal sebagai penggantinya. Dua belas obor api terus menyala, berwarna merah saga. Menjilati sebagian sumbuh-sumbuh kain bekas. Api melahap malam yang teramat dingin dan menjadi sangat panas manakala api melahap bambu-bambu kuning dengan minyak tanah. Menerangi malam yang semakin pekat. Obor-obor api itu membentuk lingkaran. Sementara wajah-wajah sinis dan bengis terus berceloteh dan berkeciap bagaikan burung gagak berebut bangkai. Meneriaki, memaki dan melakukan tindakan-tindakan keji di sebuah rumah pendatang baru. "Tenang bapak-bapak. Jangan emosi dulu. Kita tanya kebenarannya." "Alaa…kebenaran apa lagi, Pak Zainal! Kenapa bapak selalu menghalangi niat kami!" "Bukan begitu bapak-bapak. Kemarin saya menanyakan hal itu kepada pemilik rumah, tapi tidak ada tanda-tanda barang-barang kita yang dicuri." "Maling tidak pernah mau mengaku, Pak Zainal! Pak Labay sudah menyaksikan sendiri mereka mengendap-endap masuk ke rumah." Pak Zainal terdiam sambil menatap orang yang berceloteh. Wajah mereka kelihatan beringas, bagaikan binatang buas. Tatapan mata mereka tajam bagaikan anjing kelaparan. Melihat seonggok daging yang tergeletak di rerumputan. "Sekarang dimana pak Labay?" tanya pak Zainal ingin tahu. "Dia sibuk dengan anaknya yang baru datang dari kota. Katanya mau membuat makanan untuk anaknya." jawab seseorang. Pak Zainal menarik nafas dalam-dalam. Mengerutkan kembali dahinya. Mendadak saja terdengar teriakan seseorang dari perumahan warga. Orang itu berlari tegesah-gesah. Menghampiri warga desa dengan nafas tersengal. Semua mata menatapnya dengan tajam. "Ada..ad…ada babi ngepet, Pak." ujarnya terbata. Nafasnya masih tersengal. Sontak saja semua mata melotot tajam, terperangah. "Babi ngepet?" ralat yang lain. Beberapa mereka membuat keributan. Mata pak Zainal terbelalak. Wajahnya terlihat pias. Alisnya berkerut. Warga terus berceloteh ribut. Darimana asalnya babi itu? pikirnya. "Kita habisi saja babi itu!" teriak yang lain. "Ayo, habisi dia!" seru yang satu. Orang-orang berlari menuju asal babi itu. Beberapa senjata tajam yang sudah dipersiapkan terlihat mengkilap. Jejak-jejak telapak kaki mereka membekaskan sebagian rumput-rumput kecil. Seekor babi berlari dari rumah warga. Mereka mengepungnya hingga babi itu tidak bisa melarikan diri. Beberapa diantara mereka menebas tubuh babi itu hingga menggelepar di rerumputan. Darah mengucur deras bagai air sungai. Babi itupun tewas setelah berkelojotan di atas rumput. Keesokan harinya warga gempar. Mereka menemukan mayat pak Labay di semak-semak. Tubuhnya penuh luka bacokan!
------------------------------
Medan, Mei 2008 BIODATA PENULIS
Nama Pena : Embar T Nugroho Tempat / Tgl. Lahir :Medan, 3 Pebruari 1977 Alamat : Jl. Sipiso-piso Tengah No. 11 Kel. Mesjid Kecamatan Medan Kota Kotak Pos 20213 Telephone : 081361514778 Profesi : PNS Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara Email : embart_morganna@yahoo.com
Embar.T.Nugroho lahir di Pematang Siantar 03 Pebruari 1977. Menekuni dunia tulis menulis sejak duduk di bangku smp hingga sekarang. Cerpen-cerpennya dimuat di harian lokal seperti Analisa, Harian Global, Medan Bisnis Andalas, Wartakita, MediaAgro dan Anekayess. Pernah memenangkan lomba cerpen remaja Anekayess (Juara I) Tahun 2002. Beberapa cerpennya tergabung dalam kumpulan Cerpen Perjalanan Sastra Indonesia dan Sastra Medan. Salah satu cerpennya menjadi nominasi terbaik lomba cerpen penerbit escaeva. Aktif sebagai anggota KSI Medan
cerita yg menarik kerna lain dr yg lain...w'pon kurang faham sesetengah ayat dan perkataan tetapi endingnye dpt membuat pembaca faham isi cerita...memang penulis yg b'kaliber..tahniah...
Catat Ulasan
TINGGALKAN ULASAN DAN KOMEN, PADA SETIAP KARYA YANG ANDA BACA Penulis memerlukan ulasan dan komen, bagi memperbaiki penulisan dan memperbetulkan kesilapan. Komen dan ulasan anda akan memberi satu semangat kepada penulis, untuk terus menulis karya dan seterusnya menghasilkan karya yang menarik. Kerjasama & sokongan daripada pembaca amat kami hargai. Sebab itulah kami menyediakan HADIAH, sebagai penghargaan kepada penulis dan juga kepada pembaca yang aktif memberi komen & ulasan
"Dia
hidup bukan kerana cinta. Dia hidup kerana
kehadiran Prince Charming yang menyelamatkannya.
Semuanya gara-gara dia mengoyak Carta Prince
Charming—carta misteri yang tiada sesiapa tahu
dari mana datangnya. Yang pasti, memang dia
langsung tidak percaya dengan sumpahan yang
dikatakan berkaitan dengan Carta Prince
Charming.
"Sumpahan puteri? Kau ingat ini cerita dongeng
ke? Puteri apa yang nak sumpah aku ni? Puteri
bunian? Puteri lindungan bulan?”
Desakan daripada Sofea membawanya ke Kelab Bola
Sepak. Di situlah Prince Charming berkumpul.
Tetapi hanya seorang sahaja Prince Charming yang
dicari-carinya. Namun, untuk mencari Prince
Charming bukanlah mudah, namun dia yakin, antara
mereka, pasti salah seorang adalah penyelamatnya.
Orang tu pun satu! Dah selamatkan nyawa orang,
tak reti-reti ke nak munculkan diri? Bukan ke
lagi senang kalau datang berdiri depan aku dan
cakap, Sayalah yang selamatkan awak daripada
kena langgar semalam. Finish! Tak adalah nak
panjangkan cerita sampai beratus muka surat
semata-mata nak cari Prince Charming!
Tajuk:
Prince Charming
Penulis: Ratu Bulan
Terbitan: Fajar Pakeer
Harga:
RM19.90
Ulasan:
NOVEL
HANGAT DIPASARAN
Pertemuan
pertama memberi impak yang berbeza kepada dua insan. Maria
malu mengenang, sedang Hisyam mahu mendekat. Maria semakin
resah apabila Hisyam terus-terusan mendesak. Dalam benci
ada rindu. Bijak Hisyam memujuk, mereka akhirnya disatukan.
Salina hadir menjadi duri dalam daging. Bagi Hisyam, gadis
itu ialah sahabatnya yang terbaik. Insan paling dipercayai.
Namun, dalam diam, Salina meracuni hubungan mereka. Salina
ada agenda yang tersendiri.
Semakin hari, semakin nipis rasa percaya Maria terhadap
Hisyam. Namun, dia tidak mungkin menghindar rasa kasih
yang sudah menebal. Demi menunaikan permintaan Maria,
Hisyam tega melamar Salina walau ada luka di hati.
Sanggupkah Hisyam menduakan Maria yang pernah dicintai
sepenuh hati? Dan, Maria, mampukah membiarkan suami
tersayang jatuh ke tangan Salina? Atau, Mariakah orang
ketiga yang tidak lagi diperlukan kehadirannya oleh Hisyam?
Penulisan2u
sedang
berkerjasama dengan Penerbit Novel bagi memberi peluang kepada penulis-penulis berbakat dan karya yang menarik.
Antara novel yang sudah di terbitkan
2 Pengulas paling AKTIF dengan memberi komen yang ikhlas dan
membina, pada setiap karya cerpen / novel di penulisan2u akan
menerima hadiah sebuah NOVEL.
•
Creative Enterprise Sdn. Bhd., sedang mencari manuskrip kanak-kanak atau remaja. Ini kerana pihak kami ingin memperluaskan dan memperbanyakkan bahan bacaan untuk kanak-kanak dan remaja. Di samping itu kami juga ingin memupuk minat membaca dalam kalangan kanak-kanak dan remaja.
( klik disini
)
•Karyaseni Enterprise ingin memaklumankan
kepada anda yang berminat untuk menghantar manuskrip
anda kepada KS untuk penilaian, sila email kan
sinopsis dan tiga bab awal ke alamat email berikut:
Manuskrip@karyaseni.my
•KarnaDya Solutions Sdn
Bhd. Anda minat menulis? anda berbakat, anda ada cerita
yang menarik, Anda Ada Karya Yang Ingin Diterbitkan?
hantarkan karya anda. Sebelum anda menghantarkan
manuskrip anda, sila hantarkan butiran berikut terlebih
dahulu melalui emel/pos. untuk maklumat lanjut (
klik disini )
•NB Kara Sdn Bhd dengan berbesar hati
menjemput mana-mana penulis yang merasakan diri mereka
layak menjadi penulis yang versatil, menghantar
manuskrip mereka kepada NB Kara Sdn Bhd. Tulisan anda
terlebih dahulu akan dinilai oleh penulis prolifik
Norhayati Berahim dan juga beberapa panel editor sebelum
diluluskan untuk terbitan.
(
klik disini )
•Jemari Seni Publishing. Anda minat menulis? anda berbakat, anda ada cerita
yang menarik, Anda Ada Karya Yang Ingin Diterbitkan?
Untuk tujuan pengiriman manuskrip, JEMARI SENI telah
menggariskan panduan kepada penulis-penulisnya. untuk maklumat lanjut (
klik disini )
•
Alaf 21 Sdn Bhd. Tahun 2008 bakal menjanjikan sinar
kecemerlangan seandainya karya anda terpilih untuk
diterbitkan oleh Alaf 21, penerbit novel tersohor di
Malaysia.
Jika
anda mempunyai salah satu manuskrip tersebut, kami ingin
menatap dan menilainya. Sekiranya sesuai, pihak kami
ingin menerbitkannya di bawah jenama ALAF21.
( klik disini)
•
tip kehidupan, zodiak, horoskop, petua, tip, puisi,
pantun, sajak, dan pelbagai artikel menarik layari di
http://istimewa2u.blogspot.com
•
Blog Berkaitan agama, topik-topik tazkirah, audio, video
ceramah, mendengar 114 surah Al-quran secara online,
radio-radio dakwah, layari di
http://dakwah2u.blogspot.com
•
Blog Media, Tv streaming online, radio streaming online,
surat khabar, rakaman drama, radio era, hot.fm, tv1,
tv2,tv3 dan lain-lain. layari di
http://mymedia2u.blogspot.com
•
Blog Koleksi cerita lawak, lucu, kelakar dan video lawak,
lucu dan kelakar. layari di laman
http://kelakar2u.blogspot.com
•
Laman web
syarikat penerbit novel Creative
Enterprise Sdn Bhd (CESB). Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.cesb.net.my
•
Laman web
syarikat penerbit
Kaki Novel
Enterprise. Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.kakinovel.com
•
Laman web
syarikat penerbit NB kara Sdn Bhd.
Dimiliki oleh penulis terkenal Norhayati Berahim, Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.nbkara.com.my
•
Laman web
syarikat penerbit Buku Prima Sdn Bhd.
Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.bukuprima.com.my
•
Laman web
syarikat penerbit novel
jemari Seni Publishing (JS Publishing). Untuk melihat novel-novel
terbaru yang berada di pasaran, layari di
http://www.jemariseni.com
•
Laman web syarikat penerbit novel Alaf21 Sdn Bhd
(alaf21). Untuk melihat novel-novel terbaru dari Alaf21
layari di
http://www.alaf21.com.my
•
Laman web syarikat penerbit novel Fajar Pakeer Sdn Bhd). Untuk melihat novel-novel terbaru layari di
laman
http://www.fajarnovels.com.my
Kata Kunci
koleksi novel, koleksi novel
cinta, novel, novel online, novel melayu, novel malaysia, novel terbaik,
novel cinta, novel masyarakat, cerpen, koleksi cerpen, koleksi cerpen
cinta, koleksi cerpen cinta remaja, cerpen baru, koleksi cerpen terbaru,
teratak cerpen, cerpen cinta, cerpen online, cerpen terbaik, cerpen
melayu, koleksi cerpen cinta malaysia, cerpen malaysia, cerita seram,
cerita, cerita cinta, cerita pendek, cerita melayu, cerita online
Malaysia Group
Blog
Koleksi
Cerpen & Novel proudly powered by Blogger. Best display view 1024x768.
Google Inc
Koleksi Cerpen
& Novel dari Malaysia, Indonesia, Singapore & Brunei
nice